Proses Pembuatan Keramik di SM Keramik
6/6/20241 min baca


Secara umum proses pembuatan keramik melewati 9 proses yaitu pencampuran bahan baku, pencetakan, pengeringan I, perapian/minis, pewarnaan, pengeringan II, pengglasiran, pembakaran, dan pengemasan produk. Bahan baku yang digunakan merupakan campuran berbagai bahan seperti alumina, silika, clay, zat besi dan lain-lain yang diperoleh dari alam. Kemudian bahan-bahan tersebut dijadikan satu ke dalam ball mill dan digiling dengan air sehingga tekstur yang didapat berupa cairan. Kami menggunakan teknik casting dalam memproduksi keramik. Teknik tersebut merupakan teknik pembuatan keramik dengan cara dituang ke dalam cetakan. Cetakan terbuat dari gypsum yang telah disesuaikan dengan bentuk produknya. Setelah dilakukan pencetakan kemudian dikeluarkan dari cetakan dan dikeringkan.
Proses pengeringan pertama ini ada dua cara, dikeringkan langsung dibawah sinar matahari atau dengan oven pemanggang. Fungsinya supaya mengurangi kadar air sehingga ketika dilakukan proses perapian akan lebih mudah. Proses perapian atau minis harus dilakukan secara hati-hati dan penuh ketelitian. Kemudian produk diberikan warna atau motif. Setelah itu dilakukan pengeringan kedua untuk memastikan motif yang dibentuk tidak rusak dan saat diberikan glasir tidak rusak.
Pengglasiran menggunakan bahan campuran yang akan membentuk tekstur atau motif yang diinginkan. Tekstur akhir produk keramik banyak jenisnya seperti, glossy, matte, semi matte, natural, dan lainnya. Setelah proses glasir kemudian dilakukan pembakaran menggunakan oven dengan suhu 1100 derajat celcius selama 8 jam. Membuka oven setelah dibakar harus hati-hati supaya tidak terjadi perubahan suhu yang ekstrim sehingga caranya harus dibuka sedikit demi sedikit. Produk keramik apabila sudah dingin kemudian dikemas, Seluruh proses dilakukan inspeksi untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi di akhir.